puisi

SIRNA

Saat air mulai turun dari langit
Terdengar bisikan angin malam
Membawa kehampaan hati di jiwa
Entah ku tak tau kepastian akan hal itu
Oh Tuhan…………….
Berikan hambamu ini petunjuk

Walau keraguan mewarnai fikiran ku
Hati ini sakit,hampa dan teriris
Bagaikan bunga yang layu
Terhempas angin dan badai
Air matapun tak terbendung
Apa dayaku?????
Ku hanya bisa menangis…menangis.. dan menangis

Ku harap semua itu rekayasa
Ku hnaya bisa memohon dan memohon
Hingga engkau kirimkan penjaga hati ini
Ya Allah Selengkapnya...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

cerpen

“Secangkir Kopi Pahit dan Langit- Langit Kamarku”

Malam yang sunyi telah menyelimuti Taja.Rasa lelah dan capek pun telah menemaninya,ia pun segera berbaring di tempat tidur,seperti biasa sebelum tidur dia selalu memandangi langit-langit kamarnya yanag terlihat rapuh.Ia merasa bahwa langit-langit itulah yang telah menemaninya selama bertahun-tahun.Saat masalah menghampirinya,ia seakan-akan bercerita kepada langit-langit kamarnya itu yang dapat mengurangi beban dipikirannya.
Tak lama kemudian ayahnya datang melewati jendela kamar Taja,karena ayahnya takut,apabila ibunya sampai tau,karena ayah beranggapan bahwa ibu sangat membencinya atas apa yanag dilakukan terhadap Ibu dan Taja.Karena ayah telah meninggalkan Taja dengan Ibu demi wanita lain yang dipilihnya.Tetapi Ibu dan Taja tetap bersabar dan berusaha untuk kelangsungan hidup mereka meski Ibu tidak mau menerima uang pemberian Ayah.Taja melihat Ayah begitu lelah lantas Taja membuat secangkir kopi penghapus penat Ayah yaitu secangkir kopi pahit kesukaan Ayah buatan Taja.Secangkir….dua cangkir….tiga cangkir hingga Ayah pun telah merasa tenana dan mulai bercerita pada Taja.
Ayah merasa menyesal karena telah meninggalkan orang yang paling dicintainya (Ibu dan Taja).Ayah menyatakan bahwa ia sangat menyayangi Ibunya.Seiring dengan teriakan Ibu memanggilku Ayah pun pergi melewati jendela kamar.Ibupun tau bahwa yang datang adalah Ayah.
“Maafkan Taja.bu????”
“Sudahlah lupakan.Cepatlah tidur!”
“Ibu masih mencintai Ayah??????”
“Ya,” (sahut Ibu mantap)
“Kenapa Ibu tidak menolong Ayah.Coba untuk menghibur Ayah?Kenapa Ibu tidak pernah mau menemui Ayah kalau Ayah datang kesini?”
“Ibu merasa tidak dihargai,Taja.Kalau saja Ayahmu datang lewat pintu depan,bukannya melompati jendela masuk ke kamarmu seperti maling,Ibu mungkin saja mau menemuinya.Ayah hanya ingin bertemu denganmu Taja,bukan Ibu.”
“Ayah pikir Ibu membencinya,Bu Ayah sangat mencintai Ibu.”
“Ibu tau,Taja.Sudah tidurlah!”
Dua hari sudah Taja menunggu kedatangan Ayahnya yang tak kunjung ada.Iapun memutuskan untuk pergi ke rumah Ayahnya untuk memastikan apakah Ayahnya baik-baik saja.Tapi,Taja pun kecewa karena ia mengetahui bahwa Ayahnya telah menghilang.
Taja berharap saat ia tiba dirumah,ia akan bertemu dengan Ayahnya dan ia akan membuatkan kopi hitam manis untuknya.Bukan lagi kopi hitam legam kesukaannya. Selengkapnya...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Copyright 2009 EdUcAtIoN
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates